Tuesday, September 24, 2013

Imun is ASI : logika kami berkata tidak

Ngomongin imunisasi memang ngeri-ngeri sedap, awalnya saya enggan membahas ini karena kontroversinya luar biasa sampe membawa isu agama. Menjadi penting buat saya, istri & quiny untuk membahas isu imunisasi pada balita karena banyak yang mempertanyakan keputusan kami untuk tidak mengimunisasi quiny. Stigma negatif harus kami terima mulai dari termakan isu internet sampai tidak sayang anak. Oke tulisan ini akan saya buat dengan format faq, selamat membaca.

Kenapa Quiny tidak di imunisasi, apa anda kontra imunisasi ?
Posisi kami tidak untuk mendukung kelompok yang pro/kontra imunisasi toh saya & istri waktu kecil di imunisasi, bahkan sebelum menikah istri saya diimunisasi pra nikah.

Apakah karena keraguan kehalalanya?
Seperti yang kita ketahui bersama katalisator pembuatan vaksin berasal dari enzim pankreas babi. Ada banyak pendapat dari para ulama yang menyatakan halal/haram, saya sendiri lebih setuju dengan pendapat ustad Felix Siauw. Lengkapnya silakan baca disini.

Lantas kenapa quiny, tidak di imunisasi?
Saya dan istri adalah lulusan sebuah perguruan tinggi di bidang komputer bahkan saya sekarang bekerja sebagai programer jadi kami selalu mengambil keputusan berdasarkan logika, dan maaf logika kami menyatakan tidak untuk imunisasi.

Awalnya saya tidak terlalu peduli dengan imunisasi, sampai saya membaca sebuah kultwit dari @rezagunawan(saya jadikan favorit di akun twitter saya @avicennasurya), sampai titik ini saya masih belum memutuskan apakah anak saya kelak mau di beri imunisasi(karena memang saat itu saya belum menikah :D). Tapi pandangan saya berubah ketika anak saya masih di dalam kandungan(kalo ga salah 6/7 bulan). Ketika itu saya melihat status bbm seorang teman (lupa lagi isinya intinya dia menyarankan tidak memberikan imunisasi pada bayi). Karena penasaran saya tanya lebih jauh kenapa tidak disarankan memberi imunisasi pada balita (notabene dia adalah tenaga kesehatan pemerintahan). 

Kita semua tau kan anak di bawah 6 bulan dilarang untuk minum air putih yang sangat dianjurkan untuk orang dewasa (artikel tentang ini banyak bertebaran di internet) tapi disisi lain kita "dipaksa" memasukan vaksin yang notabene adalah sebuah virus yang mematikan (walaupun katanya dilemahkan dan aman). Sebuah logika sederhana yang dia kemukakan menjadi sangat masuk akal untuk kami tidak memberikan imunisasi pada Quiny.

Karena terlalu banyak yang dibahas, artikel imun is ASI ini akan dibuat berseri. Akhir dari seri pertama ini akan saya akhiri dengan pertanyaan sederhana. Ketika bayi telah berumur 6 bulan kita disarankan untuk membuat mpasi rumahan dari bahan organik (*karena bahan non organik di khawatirkan terkontaminasi pestisida dan bahan berbahaya lainya) dan sebisa mungkin tidak memberikan makanan bayi instan (*Karena mengandung bahan pengawet, gula, garam, dsb)

Pertanyaannya kenapa Quiny harus di imunisasi padahal vaksin/ imunisasi mengandung banyak logam berat berbahaya ( walaupun katanya dalam batas aman) ?

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.